Ubi Jalar Coklat, Bahan Tepung Sehat

Ubi jalar, sweet potato atau yang juga dikenal dengan nama ketela rambat, bahan pangan ini kaya akan sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, selain lezat dikonsumsi, olahan pangan ubi jalar dalam bentuk tepung kue ternyata bermanfaat untuk kesehatan khususnya penderita diabetes. Tepung ubi jalar yang dapat menghemat penggunaan gula hingga 20% bila dijadikan sebagai bahan adonan dan direkomendasikan sebagai bahan pangan untuk bubur bayi.

Bersumber dari AgriCultures Network, tepung terbuat dari ubi jalar yang dapat digunakan sebagai bahan pada aneka resep kue, tepung ubi jalar sebagai bahan utama ataupun hanya sebatas tambahan adonan. Pengembangan ubi jalar menjadi bentuk tepung yang dapat tahan hingga masa simpan 6 (enam) bulan. Tepung ubi jalar yang dapat menghemat  penggunaan tepung terigu pada ragam kue seperti brownies, roti, cake dan lainnya.

Tepung Kue Dari Ubi Jalar

Aneka warna ubi jalar, mulai dari putih, kuning kecoklatan, ungu dan oranye yang menandakan tingginya kandungan antioksidan dan betakaroten pada bahan pangan ini. Menurut The US Sweet Potato Council Inc, Ubi jalar yang dimasak bersama dengan kulitnya lebih banyak memberikan serat daripada oatmeal.  Baca, Tepung Jomblo dari Ubi Warna Ungu. Ubi jalar umumnya juga mengandung karbohidrat, gula, vitamin A, B, C, kalsium dan kalium. Ingin tahu lebih banyak bahan pangan lainnya yang bisa dijadikan tepung? Artikel terdahulu pada Gadung, Umbi Beracun Bahan Tepung Sehat

Pengetahuan dari situs Homemade Baby Food Recipes, produk makanan dan susu mengandung gula yang sebaiknya dihindari untuk diberikan bagi bayi. Tepung ubi jalar coklat yang direkomendasikan sebagai bahan pangan yang bisa menggantikan manisnya perasa gula pada resep bubur bayi. Gula sebagai pemanis pada makanan yaitu bubur yang dikonsumsi bayi berusia 1 tahun ke bawah memiliki resiko menurunkan kekebalan tubuh bayi sehingga mudah terserang penyakit. Bayi yang juga akan memiliki resiko penyakit jantung saat tumbuh dewasa bilamana dibiasakan mengkonsumsi makanan dan juga susu mengandung pemanis gula. Kecerdasan otak dan tingkat konsentransi anak yang tidak optimal apabila sudah diberikan asupan makanan mengandung gula sedari bayi.